Home / FAM68 / Hacker Bjorka Dibekuk Polisi, Fakta Sosoknya Terungkap

Hacker Bjorka Dibekuk Polisi, Fakta Sosoknya Terungkap

FAM68 | Berita Internasional & Nasional Terbaru Hari Ini

FAM68 – Polisi akhirnya menghentikan aksi hacker Bjorka alias WFT di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara pada Selasa, 23 September 2025.

 

 

Pemuda 22 Tahun di Balik Akun Bjorka Jual Data di Dark Web Sejak 2020

 

FAM68 – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil meringkus seorang pemuda berinisial WFT. Meski baru berusia 22 tahun, ia sudah lihai dalam dunia peretasan. Dari balik layar komputer, WFT bersembunyi menggunakan banyak nama samaran.

Mulai dari Bjorka, SkyWave, Shint Hunter, hingga Oposite6890, jejaknya berserakan di dark web untuk mengelabui kepolisian. Namun, keterkaitan WFT dengan Bjorka, yang selama ini menjadi incaran aparat, masih perlu verifikasi lebih lanjut.

Polisi menjelaskan bahwa WFT merupakan pemilik akun X (Twitter) dengan nama Bjorka dan @Bjorkanesiaa. Dari akun-akun tersebut, ia memamerkan tangkapan layar yang berisi database nasabah sebuah bank swasta.

Sementara itu, Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menambahkan bahwa WFT sudah mulai aktif di dark web sejak 2020. Di platform itu, ia menjual data-data yang diklaim berasal dari berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri.

 

Berita Sebelumnya :

Hasil UCL: Bayern Munchen Menggila, Libas Pafos FC Skor 5-1

Jonatan Christie Juara Korea Open 2025 Usai Kalahkan Antonsen

 

 

 

Jejak Digital WFT di Dark Web Terbongkar: Dari Perdagangan Data Hingga Upaya Pemerasan Bank

 

FAM68 | Berita Internasional & Nasional Terbaru Hari Ini
Baca berita internasional dan nasional terbaru hari ini hanya di FAM68. Update politik, ekonomi, teknologi, olahraga, hingga peristiwa penting dunia.

FAM68 – Jejak digital pelaku pun berpindah-pindah, tetapi tetap bisa dilacak oleh pihak berwenang. Misalnya, polisi menemukan aktivitasnya di darkforum.st sejak Desember 2024. Pada waktu itu, ia menggunakan nama Bjorka, kemudian berganti menjadi SkyWave, lalu Shint Hunter pada Maret 2025, dan terakhir memakai Oposite6890 pada Agustus 2025.

Lebih jauh, di forum-forum gelap tersebut, WFT aktif memperdagangkan data. Ia mengklaim memiliki informasi dari berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri, dan semuanya dijual dengan pembayaran menggunakan mata uang kripto.

Namun, pada Februari 2025, pelaku melakukan kesalahan fatal. Menggunakan akun Bjorkanesiaa, ia mengunggah tampilan database nasabah bank swasta sekaligus nekat mengirim pesan langsung ke akun resmi bank tersebut. Ia mengaku berhasil membobol 4,9 juta akun nasabah.

Menurut Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, “Niat pelaku sebenarnya adalah untuk melakukan pemerasan terhadap bank swasta tersebut.”

Berita Terpopuler :

Menkeu Purbaya Pantau Ketat Anggaran Makan Bergizi Gratis

Trump Sebut Murdoch Ikut Kesepakatan TikTok

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *