FAM68 – Salah satu terduga penculik & pembunuhan Kepala KCP BRI bekerja sebagai debt collector. Laki-laki berinisial EW itu ditangkap ketika kabur ke NTT.
Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Penculikan Kepala BRI

FAM68 – Dalam kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu BRI, polisi segera mengungkap sejumlah fakta baru. Pertama, penyidik menjelaskan bahwa salah satu terduga penculik bekerja sehari-hari sebagai penagih utang. EW, pria berusia 28 tahun, berusaha melarikan diri ke Nusa Tenggara Timur. Namun, aparat berhasil menangkapnya di Labuan Bajo.
Selanjutnya, Polres Manggarai Barat menyerahkan EW kepada Polda Metro Jaya, ia menegaskan bahwa penangkapan berlangsung pada hari Kamis di Bandara Komodo. Tim Resmob Komodo bersama Unit Pamwaster Polres Manggarai Barat bergerak cepat dan berhasil menghentikan langkah EW. Menariknya, pelaku sama sekali tidak melawan ketika aparat menahannya.
Lufthi juga menjelaskan lebih jauh bahwa pelaku bekerja sebagai penagih utang di Jakarta. Setelah itu, Polres Manggarai Barat menerima laporan dari Polda Metro Jaya mengenai keberadaan EW di Manggarai Timur. Oleh karena itu, polisi segera menyusun rencana penangkapan. Ia menambahkan, “Kami memperoleh informasi detail tentang ciri pelaku penculikan kepala bank BUMN itu. Karena itu, kami langsung mengerahkan personel agar pergerakan pelaku dapat segera terhenti.”
Menurut Ditreskrimum Polda Metro Jaya, aparat juga telah menangkap empat pria lain yang terlibat dalam penculikan tersebut. Di Jakarta, Kamis, Kasubdit Resmob AKBP Resa Fiardi Marasabessy menjelaskan, “AT, RS, dan RAH kami tangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara RW berhasil kami amankan ketika berusaha kabur lewat bandara di NTT.”
Baca Berita Sebelumnya :
Perrie Edwards Ungkap cinta pertamanya adalah Zayn Malik
Mahasiswa Bersama Rakyat Lakukan Aksi Demo di Gedung DPR
Forensik RS Polri: Kacab BRI Tewas karena Kekurangan Oksigen dan Luka Benturan

FAM68 – Kepala Cabang Pembantu BRI, Muhammad Ilham Pradipta, diculik pada Rabu, 20 Agustus 2025. Sehari kemudian, tim menemukan jasadnya di Bekasi. Setelah itu, Tim Rumah Sakit Polri segera mengungkap informasi baru terkait penyebab kematiannya.
Menurut Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulih, tim forensik menemukan indikasi kuat bahwa korban meninggal akibat kekurangan oksigen. Saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 22 Agustus 2025, Prima menegaskan, “Betul, Kacab bank di Jakarta meninggal karena kekurangan oksigen.”
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa hasil autopsi memperlihatkan adanya tekanan pada tulang leher dan dada korban. Kondisi itu, menurutnya, membuat pria berusia 37 tahun tersebut mengalami kesulitan bernapas. Ia menambahkan, “Kemungkinan besar tekanan pada tulang leher dan dada itulah yang menghambat pernapasannya.”
Meskipun demikian, Prima menegaskan bahwa tim masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kematian. Ia menambahkan bahwa pihaknya terus mempelajari setiap temuan, kemudian menyerahkan seluruh data medis dan forensik kepada penyidik demi kepentingan penyelidikan.
Di samping itu, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka di bagian dalam maupun luar tubuh korban yang diduga kuat berasal dari benturan benda tumpul.
Berita Terpopuler :
Arema Menang Tipis Skor 2-1 Atas Bhayangkara BRI Superleague
Kartel Narkoba Tembak Helikopter Polisi & Bom Militer Kolombia