FAM68 – Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS), mengerahkan tiga kapal perang ke perairan lepas pantai Venezuela untuk menekan jaringan perdagangan narkoba yang ia tuding terkait dengan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
AS Kerahkan Kapal Perang dan Marinir untuk Tangkap Maduro, Tuduh Pimpin Kartel Narkoba

FAM68 – Saat Amerika Serikat memburu Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Washington segera mengirim kapal perang. Bahkan, Donald Trump langsung menawarkan hadiah sebesar US$50 juta (Rp814 miliar) bagi siapa pun yang berhasil menangkap Maduro.
Selanjutnya, Amerika Serikat mengerahkan tiga kapal perusak berpeluru kendali Aegis ke perairan Venezuela. Menurut sumber resmi Gedung Putih yang dikutip AFP, langkah ini menjadi sinyal jelas atas keseriusan Washington.
Selain itu, berbagai media di Amerika Serikat juga melaporkan bahwa Washington berencana menurunkan sekitar 4.000 Marinir ke wilayah tersebut. Dengan demikian, pengerahan kapal perang itu sekaligus memperkuat operasi militer.
Lebih jauh, Washington menegaskan bahwa tujuan utama operasi ini ialah memerangi perdagangan narkoba. Karena itu, pengiriman kapal perang diposisikan sebagai bagian dari strategi besar untuk menekan jaringan kartel.
Kemudian, bulan lalu, Kementerian Keuangan AS mengklasifikasikan kelompok itu sebagai organisasi teroris khusus. Alasan utamanya ialah dugaan keterlibatan kelompok tersebut dalam mendukung kartel narkoba Tren de Aragua dan Sinaloa.
Ketegangan AS–Venezuela: Trump Siap Kerahkan Kekuatan Amerika, Maduro Mobilisasi Milisi

FAM68 – Selain itu, pada Selasa pekan ini, Gedung Putih menegaskan bahwa Trump akan memakai seluruh instrumen yang tersedia untuk menghentikan perdagangan narkoba, khususnya ketika wartawan menanyakan kemungkinan pengerahan militer AS ke Venezuela.
Kemudian, Karoline Leavitt selaku Sekretaris Pers Gedung Putih menambahkan, “Presiden Trump sangat jelas dan konsisten. Ia siap memanfaatkan seluruh kekuatan Amerika untuk menghentikan masuknya narkoba ke negara kami serta menyeret pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.”
Selanjutnya, Leavitt menggambarkan pemerintah Venezuela sebagai “kartel teroris narkoba. Sementara itu, pada Senin, Maduro menyatakan akan menggerakkan 4,5 juta anggota milisi yang ia sebut “geng” di seluruh Venezuela demi menghadapi apa yang ia anggap sebagai ancaman dari Amerika Serikat.