FAM68 – Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia, menjuarai Korea Open 2025 dengan mengalahkan unggulan pertama dari Denmark, Anders Antonsen, di final yang berlangsung di Suwon Gymnasium, Minggu (28/9).
Jonatan Raih Gelar Korea Open Setelah Pertandingan Sengit Melawan Anders Antonsen
FAM68 – Game pertama dimulai dengan Jonatan yang sempat tertinggal 1-3 dari Anders Antonsen. Akan tetapi, ia segera menyamakan kedudukan menjadi 5-5, lalu berbalik unggul 11-7. Setelah itu, Jonatan membuat Antonsen frustrasi lewat kombinasi reli panjang, permainan netting rapat, dropshot silang tajam, serta smes lurus yang bertenaga. Sebelum menutup game pertama, ia sudah unggul jauh 17-9 dan akhirnya mengamankan kemenangan.
Pada game kedua, Jonatan langsung melesat dengan keunggulan 4-0. Namun, Antonsen berhasil mengejar hingga 8-8 dan bahkan berbalik memimpin 11-8 saat interval. Seusai jeda, Jonatan makin tertinggal 9-16 akibat serangkaian kesalahan sendiri. Momentum itu dimanfaatkan Antonsen untuk mengambil game kedua, sehingga laga berlanjut ke rubber game.
Pertandingan penentuan berlangsung sangat ketat. Kedua pemain saling tukar poin hingga Jonatan memimpin tipis 11-9. Dengan lebih sabar, ia mampu mengontrol tempo permainan sekaligus mengurangi kesalahan. Sebaliknya, Antonsen kerap terburu-buru sehingga beberapa pukulannya justru memberi poin tambahan untuk Jonatan, yang unggul 19-14.
Walaupun Antonsen sempat memperkecil selisih menjadi 17-19, Jonatan akhirnya memastikan gelar juara tunggal putra Korea Open lewat pukulan di depan net yang menutup pertandingan dramatis tersebut.
Berita Sebelumnya :
Menkeu Purbaya Pantau Ketat Anggaran Makan Bergizi Gratis
Trump Sebut Murdoch Ikut Kesepakatan TikTok
Jonatan Christie Raih Gelar Super500 Usai Pulih dari Cedera

FAM68 – Jonatan Christie bersyukur karena berhasil meraih predikat terbaik setelah memenangkan gelar, meskipun turnamen ini bukan yang terbesar di dunia bulutangkis. Namun, Jojo—sapaan akrabnya—meyakini kemenangan ini merupakan harga yang pantas setelah ia melewati berbagai cedera.
Walaupun gelar ini bukan dari turnamen paling bergengsi, ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut sangat penting baginya. Jojo menjelaskan, “Saya tidak pernah membayangkan bisa meraih gelar Super500, apalagi setelah sekian lama harus berjuang melawan cedera. Banyak waktu terbuang untuk pemulihan, kemudian sakit lagi, lalu pemulihan lagi. Saya terus mencari rasa percaya diri dan motivasi.” Selanjutnya, ia menambahkan, “Semua perjuangan itu akhirnya terbayar hari ini. Terima kasih, Tuhan.”
Setelah meraih kemenangan ini, Jojo menekankan bahwa ia perlu fokus pada langkah berikutnya. Karena sebelumnya sempat mengalami hasil buruk, ia sempat tertinggal dalam perolehan poin. Oleh sebab itu, ia bertekad mengejar sebanyak mungkin poin di sisa musim ini agar peringkatnya meningkat.